Senin, 14 April 2014

Bagaimana Membuat Anak Suka Membaca?


Bagi sebagian anak, membaca bukan aktivitas mudah yang langsung dilakukan serta-merta. Beberapa anak memiliki kesulitan menghubungkan huruf dan bunyi yang terikat dari pertemuan huruf-huruf tadi, seperti bunyi yang dihasilkan antara ‘n’ dan ‘g’.

Jadi, tak semua anak bisa menemukan pengalaman menyenangkan saat membaca. Tapi, setiap orang tua tentu paham, meski ada anak yang kesulitan memelajari huruf, namun bagi semua anak, bergaul dengan huruf, suara yang dihasilkan dan kata-kata tetap adalah landasan penting bagi proses belajar sepanjang hidup. Lagi pula membaca adalah proses belajar yang tak kunjung selesai. Lalu bagaimana menolong dan membantu anak menjadi pembaca antusias? Berikut beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan:
Biarkan anak anda memilih bacaannya. Komik atau buku lelucon mungkin bukan pilihan pertama Anda agar anak rajin belajar, tapi buku-buku ini bisa memotivasi anak untuk membaca. Buku-buku ini bisa membantu anak memahami beberapa hal mendasar, seperti bagaimana kejadian berlangsung dalam urutan dan bagaimana kisah berjalan. Komik pun bisa membantu mengembangkan kosakata dan secara visual dapat menarik minat siswa. Sekali Anak anda nyaman dengan pengalaman membaca, Anda bisa mendorongnya untuk memilih tulisan lain dengan variasi isi lebih menantang.
Baca, baca lagi dan baca lagi. Banyak anak mengambil buku yang sama berulang kali. Itu bukan masalah. Melalui pengulangan anak dapat menguasai teks dan bahkan berlayar menuju setiap kisah dengan mudah dan percaya diri. Setiap kali “membaca lagi” juga membuat mereka memahami lebih banyak. Positifnya, pengalaman itu bisa menginspirasi mereka mencoba buku baru.
Baca dengan suara. Mengeluarkan suara saat membaca juga salah satu kiat yang bisa membantu si kecil mengembangkan kosakata. Tunjukan kepada anak Anda bahwa orangtua pun menikmati membaca sebagai aktivitas menyenangkan. Bantu mereka mengoneksikan suara dengan huruf-huruf di lembar halaman buku.
Lebih dari itu, membaca dengan suara keras memberi waktu yang bisa dinikmati bersama antara orangtua dan anak. Kegiatan ini pun bisa menjadi kebiasaan yang tak harus berakhir ketika anak menjadi lebih tua. Suara nyaman orangtua dan perhatian tak terbagi akan menjadi kenangan berharga anak-anak yang tak bisa terhapus meski dewasa.
Ciptakan kesempatan membaca dan menulis di luar halaman buku. Beri anak-anak banyak peluang untuk membaca setiap hari. Tulislah catatan kecil dan letakkan di atas bantal, di kotak makan siang mereka atau bahkan saku kemejanya. Bila perlu, minta teman-teman dan kerabat mengirim kartu post dan surat. Saat bepergian gunakan waktu memperluas kosakata dengan permainan yang memperkuat kemampuan bahasa anak. Misal anda memilih kategori makanan dan setiap anggota keluarga harus menyebut nama makanan yang diawali huruf tertentu.
Jangan segan mencari bantuan. Bila anda mulai prihatin dengan kemampuan dan kemauan anak anda untuk membaca, jangan menunggu untuk mencari bantuan. Konsultasikan dengan dokter anak atau guru si kecil. Mereka mungkin bisa menyarankan sumber-sumber demi membantu anak Anda menjadi pembaca antusias.
· Penulis: Rosmawati Siadari—ProVisi Education. Artikel ini pernah dimuat di bulletin Genta Pendidikan Edisi XVIII/Oktober 2012 Terbitan ProVisi Education

Tidak ada komentar:

Posting Komentar