Minggu, 13 April 2014

Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Kreatifitas Siswa dengan Menciptakan Tarian "Bolang Kemang" pada Pada Pelajaran SBK Materi Seni Tari


Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan,kebermaknaan,dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik,yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki sifat multilingual dan multidimensional. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi
konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.
Dalam pendidikan seni dan keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi.
Untuk mewujudkan hal itu, guru dituntut untuk dapat mengeksplorasi elemen, prinsip, proses dan teknik berkarya dalam konteks budaya setempat, salah satu upaya yang bisa dilakukan agar aktifitas dan daya kreatifitas peserta didik di kelas khususnya pada materi seni tari adalah dengan menciptakan tarian terapan baru yang diangkat dari kehidupan budaya lokal yang seringkali dialami dan dilihat oleh peserta didik dari adat istiadatnya. Hal inilah yang melatarbelakangi lahirnya tarian “Bolang Kemang” yang bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan daya kreatifitas siswa di kelas yang tentunya juga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).
Tarian Bolang Kemang diangkat dari bagian dari salah satu adat istiadat tau samawa. Kegiatan ini dapat ditemui dalam serangkaian  prosesi kegiatan barodak pada adat basunat (Khitan), pagantan (perkawinan), dll. Bolang Kemang atau sawit kemang (sawit bete’) sebagai simbol kesuburan dan keselamatan. Kegiatan tersebut seringkali disaksikan oleh siswa dalam kehidupannya sehari-hari sehingga sangatlah menarik apabila kegiatan tersebut di kreasikan menjadi sebuah tari untuk dikembangkan di dalam kelas dan dipertontonkan nantinya kepada orang banyak.
Tarian ini diperagakan oleh sekelompok siswa prempuan yang terdiri dari 5 ,7, sampai 9 orang. Walaupun tarian bolang kemang diperagakan oleh siswa prempuan, namun siswa laki-laki juga ikut andil dan berkreasi untuk bisa menyatukan diri dalam proses pembelajaran di kelas untuk mengiringgi tarian tersebut dengan tabuhan alat-alat musik tradisional secara langsung. Sehingga dalam proses pembelajaran di kelas menggembangkan dua indikator sekaligus yaitu seni tari dan seni musik (musik tradisional).
       Alat-alat musik tradisional tersebut seperti: rabana rea, rabana ode, palompong, dan sarune. Antusias siswa pada saat mengikuti pelajaran ini patut diacungin jempol
Mengapa saya mengatakan demikian, karena saya selaku guru kelas yang secara langsung juga mengajarkan pelajaran SBK merasa bangga dengan aktifitas mereka di dalam kelas terlebih pada perkembangan mereka mengguwasai tarian ini yang sebenarnya setahun yang lalu diciptakan,  namun baru rampung tahun ini yang sebelumnya telah menggalami beberapa perubahan dari segi gerak dan juga tabuhan alat musik penggiringnya. Walaupun sebenarnya dengan keterbatasan alat musik yang kami miliki tapi itu tidak membuat anak-anak lantas tidak antusias.
Mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian maka Tarian “Bolang Kemang” ini menjadi salah satu materi yang saya ajarkan pada materi seni tari dan seni musik tradisional pada pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) kelas IV semester I.
Lewat kegiatan ini, bahkan kepala sekolah merencanakan bahwa kegiatan serupa bisa kita kembangkan menjadi kegiatan ekstrakulikuler dengan membentuk sebuah sanggar seni SDN Boak, dengan tujuan untuk bisa melestarikan kesenian-kesenian lain selain tarian, seperti rabalas lawas, ngumang, dll mengingat potensi yang dimiliki oleh siswa cukup bagus dan antusias dari peserta didik dalam mengikuti kegiatan ini. Bahkan lebih lanjut, rencananya tarian yang sudah cukup dikuasai siswa ini nantinya akan sekolah tampilkan pada kegiatan pekan budaya samawa yang diadakan tiap tahunnya. Dan ini menjadi salah satu impian saya selaku pembimbing, walaupun tarian ini baru dan sama sekali belum pernah dipentaskan saya yakin akan menjadi salah satu kebanggaan bagi SDN Boak.
Mengakhiri tulisan singkat ini saya berharap, agar kita dapat berinovasi dalam proses pembelajaran sebagai proses pengembangan profesi untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif untuk menggali kreatifitas siswa kita, yang pada akhirnya juga akan berdampak pada motivasi dan hasil belajar siswa. Dengan profesionalitas yang kita miliki, yakin kita bisa berbuat lebih dari apa yang kila lakukan selama ini, terlebih dengan adanya bantuan kemitraan program peningkatan mutu gugus 01 Unter Iwes dengan PT. Newmont Nusa Tenggara, kita bisa memberikan sumbangsi yang lebih banyak.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar